Selasa, 17 Mei 2016

Benarkah Gizi Anak Berawal dari Sang Ibu?



Pernahkah Anda perhatikan anak-anak yang sedang menyantap makanannya? Ada yang lahap sekali sampai tidak ada yang tersisa, namun ada pula yang menyisakan makanannya. Alasan klasiknya “aku tidak suka makanannya, ma ...” atau “aku cuma ingin makan ayam goreng aja, ma.”

Sebagai ibu, kita dituntut untuk memberikan yang terbaik pada anak. Memberikan pendidikan yang layak, memberi perhatian pada kesehatan anak. Juga harus memperhatikan asupan gizi pada makanan anak.

Gizi anak diawali dari keteladanan sang ibu. Mengapa? Karena proses pemberian asupan gizi pada anak diawali sejak dalam masa kandungan. Pada saat seorang wanita tengah mengandung, ia dituntut untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Agar si calon anak dalam kandungan juga mendapatkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh kembangnya kelak.

Tidak berhenti di situ. Proses pemberian asupan gizi berlanjut ke tahapan pemberian ASI dari ibu kepada si anak. Setiap wanita yang tengah mengandung calon buah hati pastinya berharap agar ia bisa memberikan ASI kepada si anak. Namun sayangnya tidak semua wanita bisa melakukannya. Bermacam-macam penyebabnya. Ada calon ibu yang tidak memperhatikan asupan gizi dalam makanannya sehingga tidak bisa menghasilkan ASI yang berkualitas, dan bisa juga karena faktor lain seperti takut akan perubahan bentuk badan pasca menyusui dan sebagainya.

Padahal ASI yang dihasilkan oleh sang ibu mempunyai banyak manfaat seperti menjaga berat badan bayi ideal, menghindari obesitas pada anak, mencegah alergi, mencegah diare dan infeksi pernapasan pada anak, menguatkan tulang anak, serta mencegah penyakit kanker pada anak dan kanker payudara pada ibu menyusui.
Pasca menyusui, sang ibu tetap dituntut memperhatikan asupan gizi pada anak. Mengapa? Karena sekarang ini banyak sekali makanan cepat saji yang tersedia di berbagai restoran. Dan jika benar-benar kita perhatikan, sebagian besar pengunjung restoran cepat saji itu adalah anak-anak. Dan itu pun tidak hanya mereka konsumsi dalam satu hari saja.

Bagaimana caranya agar ibu bisa memberikan perhatian pada gizi anak? Pada saat tengah mengandung, sang ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. Melihat kenyataan pentingnya pemberian ASI pada anak, maka pasca melahirkan, ibu harus berupaya keras untuk memberikan ASI pada sang buah hati. Demi kesehatan dan tumbuh kembang yang baik pada anak.

Setelah tahapan menyusui, sang ibu agar menambah ilmu tentang memberikan makanan yang bergizi pada anak. Dengan cara mencari resep-resep makanan yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa dan memasaknya sendiri agar si anak menyukai masakan sang ibu. Upayakan membuat bekal yang berganti menu setiap harinya untuk anak konsumsi di sekolah. Selain lebih sehat, dengan membawa bekal yang anak sukai ke sekolah akan meminimalisir keinginan anak untuk membeli makanan di luar sekolah yang belum tentu terjamin kebersihannya.

Peran ibu dalam pemberian asupan gizi pada anak sangat besar. Yuk, mulai hari ini jangan pernah berhenti memperhatikan gizi buah hati Anda. Demi otak yang cerdas dan tumbuh kembang yang baik pada anak.